Pengalaman Naik Pesawat saat Hamil

Sunday, June 12, 2016


Hi...saya mau sharing tentang pengalaman saya naik pesawat saat hamil. Menurut saya, informasi ini akan sangat bermanfaat untuk bumil yang ingin bepergian, terutama yang kasus jarak dan waktu tempuhnya ektrem kayak saya: 24 jam! haha.. Yup.. sewaktu hamil 5 bulan, saya harus naik pesawat ke Amerika Serikat untuk menemani suami yang akan melanjutkan studi di sana. 

Berhubung sponsor beasiswa suami tidak menanggung biaya pesawat istri, maka kami pun terpaksa berbeda pesawat demi mendapatkan tiket yang lebih murah untuk saya. Rute saya saat itu Jakarta-Kuala Lumpur (Malaysia) - Doha (Qatar) - Philadelphia (Amerika Serikat) - Columbus (Amerika Serikat, kota tujuan)! Total 4 kali saya ganti pesawat (Fiuh, lap keringet). Membayangkannya saja sudah capek ya. Apalagi saya harus pisah pesawat dengan suami, jadi semakin khawatir.

Dengan segala persiapan, alhamdulillah penerbangan saya berlangsung dengan lancar dan badan saya masih terasa segar ketika sampai di kota tujuan. Padahal waktu itu pesawat dari Philadhelphia ke Columbus mengalami penundaan, sehingga saya harus menunggu lebih lama. Ditambah lagi terdapat perbedaan waktu 12 jam lebih awal antara Indonesia dan Amerika Serikat. Saya hanya sedikit jetlag, tapi tidak berpengaruh apapun terhadap kehamilan saya.



Jauh sebelum hari-H, saya sudah dibantu oleh bumil lain yang dengan baik hati nya bercerita mengenai pengalaman mereka naik pesawat. Selain itu, saya juga rajin membaca artikel kesehatan + konsultasi ke dokter kandungan. Dari hasil penelusuran tersebut (dan dari pengalaman sendiri), dapat disimpulkan bahwa naik pesawat saat hamil sangat aman, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti:

1.  Kondisi kehamilan: sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk mengetahui kondisi kehamilan  karena beberapa wanita memiliki kehamilan dengan resiko yang lebih tinggi (misalnya, pernah mempunyai riwayat keguguran, mengidap diabetes, kondisi plasenta yang tidak normal dll).

2. Usia kandungan: sebagian besar dokter mengatakan usia kehamilan yang paling aman untuk naik pesawat adalah pada trimester kedua. Namun ada baiknya tetap konsultasikan ke dokter sebelum berangkat berapapun usia kandungannya.

3. Surat keterangan sehat: Setelah mendapat lampu hijau, minta surat keterangan sehat dari dokter. Biasanya surat keterangannya berisi informasi mengenai usia kandungan dan kondisi kehamilan secara keseluruhan. Untuk kasus penerbangan lintas negara seperti saya, jangan lupa untuk membuat surat keterangan dalam dua bahasa ya (Indonesia dan Inggris).

4. Peraturan maskapai penerbangan: Setiap maskapai penerbangan memiliki kebijakan yang berbeda mengenai batas usia kehamilan yang diperbolehkan untuk naik pesawat. Ada yang memberikan batas waktu 4 minggu sebelum hari perkiraan lahir, 6 minggu dll. Bila kita sedang hamil tua dan dokter memberikan surat keterangan sehat, pastikan maskapai yang kita tumpangi juga mengizinkan kita untuk terbang. 

5. Posisi tempat duduk: di pesawat nanti, sebaiknya duduk di dekat lorong, bukan di dekat jendela. Ini akan memudahkan bumil untuk pergi ke kamar kecil. Tau sendiri kan ya bumil itu sering bolak-balik ke kamar mandi. Jika tidak mendapat tempat duduk yang strategis, bumil bisa kok minta tolong pramugari nya untuk pindah tempat duduk, biasanya pramugari akan membantu.

6. Riwayat penyakit: nah.. kalau ini disesuikan dengan kondisi masing-masing. Kebetulan saya mempunyai varises di kaki sebelah kiri. Saya sempat khawatir kalau varises saya akan bertambah parah karena saya harus duduk dalam waktu yang lama. Solusinya, yaitu dengan memakai compression stocking. Namun setelah mencari kemana-mana, compression stocking nya tidak ada yang muat! (soalnya saya super bongsor.. haha). Akhirnya saya pasrah tidak memakai compression stocking tersebut, Alhamdulillaj tidak terjadi masalah seperti yang saya khawatirkan.

7. Banyak minum, stretching, dan berjalan di lorong pesawat: Di dalam pesawat nanti, jangan nggak enak-an untuk minta minum terus-terusan sama pramugarinya, dan jangan malu kalau akan diliatin pas lagi stretching dan jalan-jalan di lorong pesawat. Ini akan membantu bumil untuk memperlancar peredaran darah.

8. Siapkan mental untuk hal-hal tidak terduga: Saya sudah banyak minum, berjalan di lorong pesawat, stretching, namun masih saja terkena hemorrhoid alias Ambein. Maan.. nggak keren banget penyakitnya T_T. Ibu hamil memang sangat rentan terkena penyakit ini. Mungkin kalau saya minum sedikit, tidak stretching dan berjalan, kondisinya akan lebih buruk lagi. Pulihnya lamaaaa sekali. Ketika hampir sembuh, hemorrhoid nya kembali memburuk karena saya harus menjalani persalinan normal. Perlu waktu sekitar 9 bulan sampai hemorrhoid nya betul-betul sembuh :( Mudah-mudahan bumil lain tidak mengalami kondisi seperti saya ya.

Selain mempersiapkan langkah-langkah di atas, jangan lupa untuk tetap mengkonsumsi multivitamin kehamilan, memakai pakaian yang nyaman, dan selalu berdoa agar bumil dan janin nya selalu diberikan perlindungan :)

***

Kalau ada tips lain, boleh loh sharing di sini, moms... :)

Semoga tips nya membantu. Happy traveling, bumil !

You Might Also Like

1 comments

  1. Mau dong kak, tips sembuh Dari hemmoroid pasca melahirkan.
    Eeeh

    ReplyDelete

MY SCIENCE EDUCATION WEBSITE

A Member of

A Member of

Komunitas