Ini bukan postingan yang mau ngebanding-bandingin lebih mulia mana antara ibu rumah tangga (IRT) sama wanita karir yaa. Atau...lebih capek mana IRT vs Wanita karir? Saya udah bebel baca postingan yang begitu (Ngerti kan maksudnya postingan yang seperti apa). Lagian setiap keluarga punya latar belakang masing-masing, dan saya punya prinsip nggak mau nge judge pilihan orang lain.
Di postingan ini, saya mau sharing pengalaman, proses adaptasi dan masa transisi saya, dari seorang wanita karir ke Ibu Rumah Tangga (IRT) atau sekarang lebih nge-trend dengan istilah Stay at Home Mom (SAHM). Perubahan status pekerjaan ini tentunya berpengaruh besar terhadap kehidupan saya. Sebagai gambaran, sebelumnya saya bekerja di Kantor Pusat sebuah Bank Swasta di Jakarta. Saya masuk melalui jalur MDP (Management Development Program) yang katanya siiiih, lulusan dari program ini bakal jadi future leader nya perusahaan gitu (kedengerannya cool banget yah...hahaha). Gaji terakhir? Alhamdulillah. Saya bersyukur sekali dengan setiap lembaran rupiahnya. Apalagi saya suka denger curhatan temen seangkatan soal gajinya yang nggak naik-naik, saya masih lebih baik lah. Bisa disimpulkan, sebelum menjadi Ibu Rumah Tangga, saya sudah punya karir yang cukup nyaman.
Terus, kenapa tiba-tiba saya bisa jadi Ibu rumah tangga?
- Wednesday, June 22, 2016
- 11 Comments