Rekomendasi dan Review Penginapan Murah di Jepang

Sunday, October 15, 2017

Image may contain: 1 person, sitting and indoor

Halo....Kalau kamu lagi baca tulisan ini, kemugkinan nggak lama lagi kamu akan pergi ke Jepang, yeay! Selamat karena kamu akan pergi ke negara yang jadi impian banyak orang! Sebenernya, cari hotel di Jepang itu gampang karena jumlahnya banyak. Yang susah adalah menentukan hotel mana yang mau kita pilih dan sesuai dengan suasana kantong. Biaya hidup di Jepang terkenal mahal, kan?

Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman saya jalan-jalan sendirian ke Jepang. Jadi hotel-hotel ini memang lebih cocok untuk solo traveler, pasangan yang tidak membawa anak, ataupun group kecil. Waktu saya menginap dulu, harganya rata-rata masih di bawah Rp.350ribu/malam untuk jenis kamar dormitory. Yang lebih murah ada sih. Tapi saya pilih hotel-hotel ini karena review nya bagus dan keamanannya terjamin. Itu aspek penting untuk traveller perempuan seperti saya.

Doain semoga saya bisa pergi ke Jepang lagi sama keluarga ya, jadi nanti saya bisa tulis tips lagi untuk kelompok traveller yang berbeda :)


***

1. Retrometro Backpacker (Tokyo)

Ini merupakan hostel yang paling kecil dari semua hostel yang saya datangi. Imut-imut banget deh, tapi cukup instagramable kalo kata anak jaman sekarang mah. Kalo kamu pergi rame-rame sama temen, kayaknya susah untuk dapetin kamarnya karena jumlahnya terbatas. Tapi kalau kamu jalan-jalan sendirian kayak saya, hostel ini layak dicoba.


Saat itu saya tinggal di kamar tipe dorm dengan jenis kasur tingkat. Setiap kasur diberi gordyn untuk menjaga privasi dan diberi colokan listrik serta lampu baca. Untuk kebersihannya sangat baik. Fasilitas seperti ini sebetulnya cukup standard untuk hostel-hostel di Jepang. 

Image may contain: indoor
Lobby Hostel
Untuk lokasinya sendiri cukup strategis. Di area perumahan, tapi banyak toko-toko disekitarnya. Kalau mau ke stasiun harus jalan kaki cukup jauh (untuk ukuran orang Indonesia), jadi saya saranin jangan bawa barang banyak-banyak kalau mau menginap disini.


Yang bikin spesial dari hostel ini? Pelayanannya! Sampai bikin saya terharu karena kok kayaknya tulus banget. Waktu saya mau check out dari hostel, kebetulan lagi hujan deras disertai angin yang cukup kencang. Saya udah panik. Gimanapun juga hujan harus ditembus karena saya kejar-kejaran sama jadwal. Saat itu, petugas hostel (yang -sepertinya- sekaligus pemilik), betul-betul membantu saya. Tas backpack saya ditutupin pakai plastik supaya nggak keujanan. Plastiknya digunting-gunting supaya agak rapih, jadi tas saya kayak pake rain cover, bukan kresek....hehe. Terus saya dikasih payung transparan (kayak di drama Jepang itu). Bawa aja katanya. Baik banget kan. Sedangkan hotel besar aja suka pelit sama tamu.


Image may contain: 2 people, people sitting
Saya dan seorang teman dari Vietnam berfoto di salah satu sudut hotel


2. Toco Tokyo Heritage Hostel (Tokyo)

Image may contain: 1 person, house, plant, tree, outdoor and nature
Hostel dengan desain Rumah Tradisional Jepang
Ini hostel yang paling bikin saya betah, paling instagramable, tapi juga paling mahal...hahaha. Bagian terakhir itu yang saya nggak suka. Tapi semahal-mahalnya hostel ini, masih lebih terjangkau kok dibandingin hotel biasa.

Siapa sangka, di tengah sibuknya kota Tokyo, masih ada tempat istirahat model begini. Saya jatuh cinta banget dengan desainnya. Ketika masuk hostel, saya disambut dengan desain modern dan warna-warni. Semakin ke dalam, ternyata ada rumah dan taman tradisional Jepang berdiri cantik.

Untuk kamarnya sendiri, Toco Tokyo punya tipe kamar dorm dan tipe tatami. Itu loh, kasur khas Jepang yang diletakkan di lantai. Saya sendiri menginap di kamar dorm.  Secara keseluruhan, kamarnya mirip dengan Retrometro. Fasilitas standard dan bersih. Pelayanannya juga sangat baik dan ramah. 


Image may contain: people sitting, table and indoor
Lobby sekaligus bar

Image may contain: plant and outdoor


3. Khaosan Tokyo Original (Tokyo)

Ini hostel termurah, tapi juga paling standard... haha. Nggak ada spot cantik untuk foto-foto, tapi semua kebutuhan dasar terpenuhi. Mau tidur lelap? Bisa. Mau isi daya batere dan kamera? Bisa. Mau kamar mandi dan toilet bersih? Ada. 

Yang saya kurang sreg dari tempat ini adalah staff nya. Nggak ramah, tapi nggak jutek juga. Mungkin karena saya biasa ketemu staff hostel yang ramah-ramah dan baik-baik banget, jadi pelayanan di Khaosan Tokyo Original ini terasa hambar.

Untuk lokasinya, hotel ini deket banget dari daerah turis di Asakusa, jadi bisa jalan kaki kesana.

Update: Hostel ini ternyata sudah tutup permanen. Tapi kamu bisa menginap di hostel Khaosan yang lain. Hostel ini punya banyak cabang di Tokyo loh. Fasilitas dan harga yang ditawarkan juga mirip.


Photo Courtesy of Khaosan Tokyo Original

4. Raizan - Kitakan (Osaka)

photo courtesy of Tripadvisor
Hostel ini harganya sama dengan Khaosan Tokyo Original, tapi secara fasilitas, Raizan menawarkan lebih banyak. Dengan harga yang sama, saya hanya mendapat kamar dormitory di Khaosan, sedangkan di Raizan, saya bisa mendapat private room dengan kamar mandi diluar. 

Seperti yang terlihat di gambar, kamarnya kecil mungil, tapi bersih.

Yang membuat berbeda, hotel ini menyediakan indoor onsen, alias tempat pemandian air panas umum ala Jepang. Fasilitas ini gratis loh.

Satu-satunya hal yang menurut saya perlu dijadikan bahan pertimbangan ketika menginap disini adalah, staff yang saat itu melayani saya sama sekali nggak bisa Bahasa Inggris. Beliau sudah kakek-kakek. Jadi saya bingung, si kakek juga bingung. Untungnya, saya nggak punya permintaan yang ribet-ribet. Saya bukan tipe tamu yang cerewet...hehe. Jadi pengalaman saya selama di hotel ini baik-baik aja, biarpun ada kendala bahasa.
5. Piece Hostel (Kyoto)

Image result for piece hostel kyoto
photo courtesy of Piece Hostel
Hostel kedua termahal setelah Toco Tokyo Heritage Hostel, tapi perbedaan harganya tidak terlalu jauh. Kalau ditanya, worth it nggak? Hmmm... saya orang yang menghargai pelayanan, dan saya nggak menemukan kehangatan yang sama dari para staff disini. Biarpun secara keseluruhan, service di hostel ini nggak jelek ya. 

Mengusung konsep modern, hostel ini memang punya banyak sudut yang cantik. Ibaratnya manusia, si hostel ini fotogenic lah, cakep. Atmosfernya juga enak banget, terasa kalau memang ditujukan untuk anak muda yang hobi jalan-jalan. 

Biarpun agak kurang suka dengan pelayanannya, lokasi penginapan ini strategis banget. Lokasinya cuma 2-3 menit jalan kaki dari stasiun Kyoto., jadi kemana-mana gampang. Kalau saya ke Kyoto lagi, kemungkinan besar saya akan pilih hostel ini. Mostly karena suka dengan lokasinya.

photo courtesy of Piece Hostel

Kamar dormitory photo courtesy of Piece Hostel


Itu tadi 5 Penginapan rekomendasi dari saya. Apa kamu punya rekomendasi hotel yang lain?

You Might Also Like

2 comments

  1. gara2 lo bilang ini rekomendasi bukan utk yg beranak pinak kaya gue . jd gue baca pembukaannya doank plus liat poto2nya doank😂😂😂 yg pasti gue langsung aamiin in gede2 pas kalimat awalnya. secara gue pengeeeeen banget ke jepang. tiap kali dpet temen org jepang gue selalu bilang kl gue pengen ke negara mereka.. moga2 semua doa terkabul .. aaamiin .. ayo mel tulisan selanjutnya.. yg gue butuh..huahahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Komen2 lo baru sempet gw bls.. haha. Maaf ya.. jarang liat bagian komen soalnya #kuduberubah. Amiin.. semoga bisa ke Jepang sekeluarga ya Put.. Doain gw juga doong biar kesana lagi.. haha

      Delete

MY SCIENCE EDUCATION WEBSITE

A Member of

A Member of

Komunitas