Bagi sebagian besar perempuan yang baru pertama kali merasakan kehamilan, tentunya proses persalinan masih menjadi satu tanda tanya besar. Begitu juga dengan saya. Kondisi saya yang hanya tinggal berdua bersama suami di Amerika Serikat, membuat pertanyaan-pertanyaan mengenai persalinan bahkan semakin besar dan (awalnya) menakutkan. Ditambah lagi dengan absennya kehadiran orang tua dalam proses persalinan dan masa-masa pasca melahirkan/postpartum, membuat saya khawatir sekaligus sadar, bahwa saya harus bisa menjalankan proses persalinan dengan lebih kuat.
Cerita-cerita mengerikan mengenai persalinan, tentunya berpengaruh terhadap mental saya. Gimana kalau nanti saya harus di episotomi? Gimana nanti kalau harus di induksi? Gimana nanti kalau bla bla bla.. and the list goes on. But I call my self lucky, saat usia kandungan saya baru menginjak 5 bulan, saya mendengar cerita dari seorang teman yang baru saja menjalankan proses melahirkan dengan sangat mudah, tanpa rasa sakit. Lebih hebohnya lagi, kawan saya tersebut sampai melahirkan di dalam MOBIL dibantu oleh HANYA TUHAN dan suaminya, mereka tidak sempat sampai ke Rumah Sakit!
Tentunya saya tidak ingin melahirkan di mobil, tapi cerita persalinan dari orang yang betul-betul saya kenal tersebut tetap sangat menginspirasi. Ia membuat saya yakin bahwa persalinan bisa dilakukan dengan mudah, bahwa persalinan bisa terjadi dengan cepat, bahwa persalinan bisa dilalui tanpa rasa sakit. Yes, it's all possible...! Yes, it does exist! Saya hanya perlu menyiapkan fisik dan mental! Untuk itu, saya yang biasanya pemalas, jadi rajin jalan kaki selama masa kehamilan. Saya sering sengaja jalan-jalan di kampus suami ataupun di tempat lain, biarpun sebetulnya tidak ada urusan sama sekali. Bahkan ketika udara sedang dingin (0 derajat celcius) pun, saya tetap berusaha untuk jalan kaki semampu saya.
- Monday, December 28, 2015
- 1 Comments